Mungkin sejumlah masyarakat Indonesia masih belum tahu terkait pabrik jasa pembuatan kosmetik dan sabun. Padahal pabrik tersebut sudah cukup banyak, dan sosok Anita Roddick menjadi pencetusnya. Anita Roddick memiliki brand kecantikan yang sangat populer di Indonesia. Bahkan produk kecantikannya tersebut pun digandrungi banyak kawula muda yang hidup di perkotaan. Bagaimana tidak, produk kecantikan tersebut sangat terkenal dan berkualitas. Sehingga siapa saja berusaha untuk menggunakan produk tersebut agar tampak berkualitas tiap kali keluar rumah.
Awal Mula Produk The Bodyshop
Bagi yang tak kenal sosok Anita Roddick, beliau merupakan founder dari The Bodyshop. Seperti yang diketahui, The Bodyshop menjadi sebuah produk kosmetik yang digandrungi kawula muda dan siapa saja ingin memilikinya. Meskipun harganya yang bisa dikatakan mahal, namun nyatanya tidak menyurutkan nama The Bodyshop tersebut. Bahkan sekarang, produk tersebut semakin laku di pasaran. Di sini kami akan menceritakan tentang bagaimana perjalanan jasa pembuatan kosmetik dan sabun The Bodyshop sampai pada akhirnya berubah haluan dari bisnis menjadi aksi mulia.
- Ekonomi yang pas-pasan
Memang banyak orang berbisnis karena keadaan yang memaksakan. Awalnya Anita Roddick mengalami permasalahan ekonomi dengan suaminya. Sehingga pada tahun 1976, Anita dan suami memutuskan untuk menjual penginapan dan juga restorannya. Padahal restoran pada saat itu menjadi sumber untuk menghasilkan uang. Namun pada akhirnya mereka tetap menjualnya karena suami sedang membutuhkan uang untuk perjalanan ke Amerika.
- Membuka toko sabun sederhana
Kemudian ketika suaminya telah pergi ke Amerika, Anita Roddick akhirnya berpikir tentang bagaimana caranya agar kehidupannya dapat tersokong. Kemudian Anita pun mulai membuka sebuah toko kecil yang di dalamnya menjual sabun-sabun alami. Mengapa Anita membuka toko sabun alami? Karena sewaktu Anita bepergian keliling dunia, ilmu membuat sabun alami dapat diperoleh. Dari situlah The Bodyshop mulai berjalan sampai akhirnya besar.
Perubahan Sistem Berbisnis Dalam Produk The Bodyshop
Ketika awal mendirikan sebuah jasa pembuatan kosmetik dan sabun, Anita memang sudah melakukan hal yang berbeda. Jadi keuntungan yang diperoleh memang bukan tujuan utamanya, akan tetapi tujuannya hanya untuk memberikan manfaat bagi orang banyak. Dari situlah The Bodyshop sampai sekarang menggunakan sistem bisnis dengan cara menghidupkan Community Trade. Community Trade merupakan kerja sama yang sangat adil antara pebisnis dan juga supplier.
Dalam The Bodyshop Annita menjelaskan tentang dari mana saja asal bahan baku dalam pembuatan produknya. Kemudian Annita juga menjelaskan di mana tempat untuk membeli bahan bakunya. Sehingga nantinya reseller tidak akan merasa dirugikan dan tidak akan melanggar aturan kerja sama. Kemudian dari awal pembuatan The Bodyshop, Anita juga tidak menggunakan animal testing. Sehingga ini adalah gebrakan bisnis kecantikan yang benar-benar baik tanpa melakukan test terhadap hewan.
Namun meskipun gebrakannya tidak menggunakan animal testing, nyatanya produk tetap berjalan lancar bahkan sampai bisa sebesar sekarang. Anita menghembuskan nafas terakhir 2007 silam ketika usianya 64 tahun. Anita meninggal karena terjadi pendarahan yang ada pada otaknya. Namun meski begitu, Anita berhasil memberikan dampak yang begitu besar terhadap dunia.
Kemudian yang membuat masyarakat tercengang adalah, Anita mendonasikan semua harga kekayaannya sebesar 974 miliar kepada anak-anak yang kurang mampu agar dapat mengenyam bangku pendidikan. Negara beruntung yang dipilih oleh Anita adalah Nepal. Dari situlah, meskipun Anita sudah meninggal namun The Bodyshop tetap berjalan dan bahkan proses pengelolaannya semakin baik.
Hal tersebut sama dengan jasa pembuatan kosmetik dan sabun Maklon yang tidak melakukan animal testing. Sehingga produknya tidak pernah mengganggu lingkungan, dan dijamin aman. Meski ini kali pertamanya Anda mendengar Maklon, namun jangan ragu terhadapnya! Pasalnya produk Maklon akan selalu memberikan yang terbaik untuk konsumennya.
Comments are closed.